Ini Dia Perbedaan Antara HRM dan HCM !

Dalam dunia bisnis yang selalu berkembang, peran “Sumber Daya Manusia” atau “Human Resources” (HR) telah menjadi topik yang tak bisa dihindari. Di sisi lain, ada istilah yang mungkin pernah Anda dengar, yaitu “Human Capital Management” (HCM). Pertanyaannya adalah, apakah keduanya benar-benar identik, ataukah terdapat perbedaan signifikan di balik istilah-istilah ini?

HR, yang sering kali disebut sebagai Manajemen Sumber Daya Manusia, adalah bagian integral dari perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengelola karyawan, mulai dari rekrutmen hingga pengelolaan kinerja. Di sisi lain, HCM adalah pendekatan yang lebih holistik, yang tidak hanya berfokus pada manajemen, tetapi juga pada pengembangan potensi karyawan sehingga mereka menjadi aset berharga bagi perusahaan. Mari kita selami lebih dalam perbedaan esensial di antara kedua konsep ini.

Apa itu HRM dan HCM?

Pengertian HRM (Human Resources Management)

Human Resources Management (HRM) merupakan pendekatan strategis yang terkait dengan pengelolaan tenaga kerja di suatu organisasi. Ini mencakup berbagai aspek, mulai dari rekrutmen dan seleksi karyawan, pelatihan dan pengembangan, hingga manajemen kinerja dan kebijakan kompensasi. HRM bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki tenaga kerja berkualitas dan produktif yang dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Pengertian HCM (Human Capital Management)

Human Capital Management (HCM), di sisi lain, adalah pendekatan yang lebih holistik dalam mengelola sumber daya manusia. Dalam HCM, karyawan dipandang sebagai aset berharga yang mampu memberikan nilai tambah kepada organisasi. Pendekatan HCM melibatkan strategi dan praktik yang menekankan pengembangan potensi karyawan, pemberdayaan mereka, serta menciptakan budaya perusahaan yang mendukung pertumbuhan dan inovasi.

Selain mencakup aspek seperti rekrutmen dan pengembangan karyawan, HCM juga memasukkan manajemen talenta, peningkatan keterampilan, peningkatan kualitas kehidupan kerja, pemeliharaan, dan memberikan insentif kepada karyawan yang mencapai hasil yang luar biasa. Dengan pendekatan HCM, organisasi menganggap karyawan sebagai aset yang dapat ditingkatkan nilainya seiring berjalannya waktu, sehingga memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan.

Baca Selengkapnya :  Kompensasi Waktu Sebagai Waktu Pengganti

Perbedaan Utama Antara HRM dan HCM

Dalam konteks Human Resources Management (HRM) dan Human Capital Management (HCM), pemahaman mendalam mengenai perbedaan antara keduanya sangat penting. Perusahaan yang memiliki pemahaman yang kuat tentang perbedaan ini dapat mengambil pendekatan yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan mereka dalam mengelola sumber daya manusia. Di dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan dinamis, kombinasi yang tepat antara HRM dan HCM dapat membantu perusahaan mencapai keunggulan dalam pasar yang kompetitif. Dalam pembahasan ini, kami akan menjelaskan perbedaan utama antara HRM dan HCM berdasarkan latar belakang, pandangan, fokus, dan praktik mereka.

1. Latar Belakang

Penting untuk memahami bahwa HRM dan HCM memiliki latar belakang dan perspektif yang berbeda dalam mengelola sumber daya manusia. HRM, atau manajemen sumber daya manusia, tradisionalnya melihat karyawan sebagai “sumber daya” yang dapat habis digunakan. Dalam konteks HRM, perusahaan berfokus pada aspek administratif, seperti rekrutmen, penggajian, manajemen konflik, dan pemenuhan kebijakan perusahaan.

Di sisi lain, HCM, atau manajemen modal manusia, mengadopsi perspektif yang berbeda. Mereka melihat karyawan sebagai “modal berharga” yang dapat ditingkatkan nilainya seiring berjalannya waktu. HCM menempatkan peningkatan keterampilan, pengembangan karyawan, dan kontribusi mereka sebagai prioritas utama.

2. Pandangan

Pandangan kunci antara HRM dan HCM adalah perbedaan yang mendasar dalam cara perusahaan memandang karyawan mereka. Dalam kerangka HRM, karyawan dilihat sebagai “sumber daya” yang harus dimaksimalkan pemanfaatannya. Oleh karena itu, perusahaan berfokus pada pengelolaan efisien tenaga kerja dan memaksimalkan hasil operasional. Ini mencakup pengawasan karyawan dan penilaian kinerja mereka.

Sebaliknya, dalam kerangka HCM, karyawan dilihat sebagai “aset” berharga yang perlu dikelola dan ditingkatkan nilainya. HCM berusaha mengelola dan mengembangkan karyawan secara holistik. Fokusnya adalah pada pengembangan karir, peningkatan keterampilan, pemberdayaan, dan pertumbuhan karyawan dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya :  5 Jenis Alat Ukur Kualitas Air

3. Fokus

Perbedaan HRM dan HCM tercermin dalam fokus utama dari masing-masing pendekatan tersebut. HRM lebih berfokus pada pemenuhan kebutuhan organisasi secara keseluruhan. Ini mencakup administrasi personalia, manajemen konflik, dan pemenuhan kebijakan perusahaan. HRM lebih cenderung menggunakan pendekatan tradisional dan taktis dalam mengelola sumber daya manusia.

HCM, di sisi lain, memiliki fokus yang lebih luas pada pengembangan dan pertumbuhan karyawan sebagai modal manusia berharga. Mereka mengadopsi pendekatan strategis yang berorientasi ke depan. HCM berusaha untuk mengembangkan talenta, memaksimalkan kontribusi karyawan, dan merencanakan sumber daya manusia dalam jangka panjang.

4. Praktik

Praktik HRM dan HCM juga mencerminkan perbedaan dalam pandangan dan fokus. Dalam kerangka HRM, praktiknya lebih berfokus pada administrasi personalia, seperti rekrutmen, pelatihan, penggajian, dan manajemen kinerja. HRM lebih terfokus pada pemenuhan kebutuhan operasional saat ini.

HCM, di sisi lain, mengadopsi praktik yang lebih proaktif dan berorientasi ke depan. Mereka melibatkan pengembangan talenta, pemberdayaan karyawan, serta perencanaan sumber daya manusia jangka panjang. Praktik HCM lebih berfokus pada pengembangan nilai tambah karyawan dan kontribusi mereka pada pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan.

Dalam kesimpulan, perbedaan antara HRM dan HCM mencakup latar belakang, pandangan, fokus, dan praktik mereka dalam mengelola sumber daya manusia. Memahami perbedaan ini membantu perusahaan memilih pendekatan yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan mereka dalam mengelola dan mengembangkan karyawan mereka sebagai salah satu aset berharga yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang.

Bagikan artikel ini

Berita Lainnya