9 Cara Mengukur Kualitas Air dengan Parameter Fisika

Air adalah kebutuhan primer bagi kehidupan manusia. Namun,  tidak semua air yang ada di dunia ini bisa dikonsumsi untuk memenuhi kehidupan seperti mencuci, memasak hingga untuk penghilang dahaga.

Air sebagai pelarut alami sangat rentan untuk tercemar, misalnya tercemar oleh aktivitas alami atau buatan manusia. Maka dari itu, harus ada parameter yang jelas untuk mengetahui apakah air yang akan dikonsumsi sudah memenuhi standar atau belum. Selain menggunakan parameter fisika untuk melihat kualitas air bisa juga menggunakan sebuah teknoligi IoT yang akan memberikan data akurat tentang kualitas air yang ada.

Parameter yang digunakan untuk menentukan kualitas air adalah parameter fisika. Cara pengukuran dengan parameter fisika ini digunakan sebagai langkah awal untuk menganalisa kualitas air. Ada beberapa parameter yang digunakan untuk menentukan kualitas air seperti suhu, tingkat keruh, warna, daya hantar listrik (DHL), Total Dissolved Solid (TDS), rasa, dan bau.

Parameter Untuk Menentukan Kualitas Air

Berikut ini adalah beberapa parameter yang biasanya digunakan untuk menentukan kualitas air yang akan dikonsumsi sudah layak atau belum.

1. Parameter Kualitas Kecerahan Air

Kecerahan dalam parameter fisika sangat berhubungan erat dengan fotosintesis pada suatu ekosistem perairan. Daya tembus cahaya matahari yang jauh ke dalam air itu berarti menunjukkan kecerahan yang tinggi.

Dengan mengetahui tingkat kecerahan suatu perairan maka Anda dapat mengetahui sampai mana masih ada kemungkinan terjadinya proses asimilasi dalam air, lapisan mana yang tidak keruh, yang agak keruh dan yang paling keruh.

Baca Juga: Optimasi Pelayanan Pelanggan PDAM Melalui Pembuatan Distrik Meter Area

2. Parameter Kualitas Suhu Air

Suhu merupakan faktor yang mendapat perhatian cukup banyak dalam pengkajian-pengkajian yang pernah dilakukan. Data suhu air dapat dimanfaatkan untuk mempelajari gejala-gejala fisika di dalam laut. Tapi bukan hanya itu, ada juga kaitannya dengan kehidupan hewan dan tumbuhan.

Baca Selengkapnya :  Potensi Air Laut Sebagai Air Bersih

Suhu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kehidupan makhluk hidup di laut, maka jika suhu di dalam laut terjadi peningkatan yang ekstrim maka akan menyebabkan kematian.

3. Parameter Kualitas Warna Air

Air laut bisa berwarna karena mengalami sebuah proses yang alami, baik berasal dari proses biologis maupun non-biologis. Contoh dari produk proses biologis adalah tanah humus dan tanah gambut sedangkan produk dari proses non-biologis adalah senyawa kimia yang mengandung unsur Fe, Ni, Co, Mn dan lain-lain.

Selain dari proses tersebut, perubahan warna air di laut disebabkan karena kegiatan manusia yang menghasilkan limbah berwarna dan mencemari air laut. Hal itu menyebabkan proses fotosintesis jadi berkurang dan dapat mengganggu kehidupan biota laut.

Baca Juga: Sistem Terintegrasi PDAM: Inovasi Masa Depan Dalam Pengelolaan Air

4. Parameter Kualitas Tingkat Keasaman Air

Air yang baik dan layak digunakan adalah yang memiliki tingkat atau derajat keasaman netral, itu berarti tidak terlalu asam ataupun basa. Tingkat keasaman atau pH menjadi parameter yang penting agar air aman untuk digunakan, tingkat keasaman biasanya berada di angka 0-14.

pH yang aman bagi air dan aman untuk dikonsumsi adalah yang memiliki pH di angka 7, karena jika terlalu asam dapat berdampak negatif bagi makhluk hidup bahkan bisa menyebabkan kematian karena kandungan oksigen di dalam air berkurang.

5. Parameter Kualitas Bau dan Rasa Air

Bau yang terkandung di dalam air dapat menunjukkan adanya zat-zat yang tidak diinginkan di dalam air seperti adanya bakteri dan bahan organik. Bau yang tidak wajar atau tidak sedap tersebut menunjukkan bahwa adanya kontaminasi di dalam air.

6. Parameter Kualitas Air Oksigen Terlarut

Kandungan oksigen di dalam air sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup terutama manusia. Karena oksigen yang masuk ke dalam tubuh memungkinkan untuk langsung dimanfaatkan bagi kebanyakan organisme untuk kehidupan.

Baca Selengkapnya :  5 Jenis Mesin Absensi Terpopuler di Indonesia

Misalnya pada proses respirasi dimana oksigen sangat dibutuhkan untuk pembakaran (metabolisme) bahan organik sehingga dan dalam proses tersebut akan terbentuk energi yang diikuti dengan pembentukan Co2 dan H20.

7. Parameter Kualitas Salinitas Air

Salinitas adalah total dari konsentrasi ion yang terlarut di dalam air. Ion yang dimaksud adalah kalium, sodium, potassium, klorida, magnesium, sulfat serta bikarbonat.

Untuk mengetahui jumlah salinitas di dalam air bisa menggunakan metode menghitung klor yang terdapat di dalam suatu ilustrasi (klorinitas). Salinitas bisa dinyatakan dalam gr/ liter, ppt (part per thousand) ataupun per mil.

Baca juga: Langkah-Langkah Mendaftar PDAM Info!

8. Parameter Kualitas Air Keberadaan Mikroorganisme

Virus dan bakteri ataupun mikroorganisme dalam air dapat menjadi indikator adanya polusi yang terkandung di dalam air. Mikroorganisme yang mengendap di air dalam menyebabkan masalah kesehatan jika air tersebut terus digunakan untuk minum atau digunakan dalam kegiatan harian.

9. Parameter Kualitas Air Alkalinitas

Alkalinitas adalah sebuah kandungan yang disusun dari anion bikarbonat (HC03–), hidroksida (OH–), karbonat (CO32-) dan ion-ion yang kecil lainnya. 

Alkalinitas biasanya dimanfaatkan oleh petani di tambak udang ataupun ikan karena sangat berguna dalam menekan fluktuasi tingkat keasaman air di pagi hari serta diang dan memastikan tingkat kesuburan natural pada perairan.

Selain itu, alkalinitas adalah kapasitas air dalam membantu menetralkan tambahan dari asam tanpa harus merendahkan tingkat keasaman (pH) air.

Itulah sembilan parameter fisika yang digunakan untuk mengukur kualitas air. Memantau kualitas adalah hal yang sangat penting dilakukan agar air yang dialirkan layak digunakan dan sesuai dengan standar kesehatan yang sudah ada.

Bagikan artikel ini

Berita Lainnya