Seluruh makhluk hidup, akan membutuhkan asupan air untuk digunakan dalam berbagai hal termasuk untuk dikonsumsi. Tidak hanya bumi, tubuh manusia juga terdiri dari lebih banyak air.
Karena itu, tak heran makhluk hidup tidak dapat dipisahkan dari air. Air bisa didapatkan melalui banyak sumber seperti dari mata air, tanah, hujan maupun air laut. Siklus air ini saling berkesinambungan di bumi untuk menghidupi jutaan makhluk hidup.
Siklus hujan, menjadi salah satu contoh bahwa air akan terus ada di bumi, sayangnya manusia maupun makhluk hidup lainnya, tidak dapat menggunakan berbagai air secara sembarangan. Air yang dapat digunakan ialah air bersih dan tawar yang berguna untuk kegiatan sehari-hari atau untuk kebutuhan konsumsi. Karena, air memiliki berbagai macam kandungan yang belum tentu baik bagi tubuh manusia
Namun, pada kenyataannya kita seringkali kekurangan air bersih, atau kelangkaan air terlebih pada saat musim kemarau tiba. Hal ini dapat terjadi karena berbagai macam faktor. Untuk itu, manusia harus memutar otak dan menemukan berbagai macam cara untuk mendapatkan air bersih. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan air laut yang melimpah melalui berbagai macam proses sehingga air laut yang mengandung garam tinggi ini baik digunakan sehari-hari.
Air Laut menjadi Air Hujan
Bumi kita memiliki kemampuan untuk melakukan siklus air hujan agar jumlah air yang ada di bumi tetap. Air yang berada di laut, akan mengalami proses penguapan oleh panas matahari. Setelah Air laut menguap, uap tersebut akan berkumpul menjadi awan. Semakin lama, kumpulan uap air sebelumnya akan terus membesar dan dan menjadi awan mendung. Jika awan sudah memiliki kandungan air yang terlampau banyak, awan akan menurunkan hujan untuk kembali ke laut ataupun ke tanah.
Setelah melalui proses siklus terjadinya hujan, air laut yang sebelumnya asin akan berkurang kandungan garamnya. Sehingga, air hujan ini sering dimanfaatkan masyarakat untuk ditampung dan digunakan untuk berbagai macam aktivitas yang memerlukan air bersih.
Namun, anda tidak bisa langsung menggunakan kan air laut yang telah berubah menjadi air hujan. Dikarenakan masih banyak dengan kandungan zat yang ada pada air ini ini dan belum tentu dapat masuk ke dalam tubuh manusia. Oleh karena itu diperlukan banyak proses lagi agar air laut yang sudah menjadi di air hujan ini ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan rumah tangga sehari-hari ataupun untuk di konsumsi.
Air laut yang Telah Diproses
Memanfaatkan air laut dengan cara menunggu musim hujan, seringkali terlalu lama. Terlebih lagi, jumlah air lebih banyak dibutuhkan ketika musim kemarau tiba. Sehingga, selain menunggu musim hujan air laut juga dapat dimanfaatkan melalui berbagai macam proses penyulingan yang dapat dilakukan untuk mengurangi kadar garam dalam air laut yang berlebihan. Proses ini sudah banyak dilakukan dan dikembangkan untuk mendapatkan air laut yang sudah bersih dan jernih agar bisa digunakan attau pun dikonsumsi oleh manusia secara aman.
Di berbagai wilayah pesisir pantai, yang notabene masih banyak menggunakan air laut sudah banyak melakukan proses ini. Mereka melakukan penyulingan air laut dengan berbagai macam cara. Seperti yang dilakukan masyarakat pesisir di wilayah Makassar, mereka memproses air laut dengan menggunakan metode piramida air. Masyarakat menggunakan pemanas alami dari matahari untuk memanaskan air laut. Setelah itu dilakukan proses untuk menghilangkan kadar kimia yang terkandung dalam air laut serta menghilangkan berbagai macam bakteri yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Proses terakhir dilakukan dengan cara pemanasan air dengan suhu yang tinggi.
Cara lain yang juga banyak dilakukan adalah melalui proses desalinasi. Namun, proses ini membutuhkan biaya yang cukup besar karena diperlukan pipa-pipa besar yang digunakan untuk proses penyulingan atau penyaringan dan memisahkan air laut dengan kandungan garam dan dan zat lainnya agar mendapatkan air jernih yang dapat dikonsumsi.