Sistem IPAL Hadir Mendukung Dunia Bebas Limbah!

Scundaria (2000) menyebutkan bahwa limbah menjadi sumber daya alam yang fungsinya sudah memudar, yang keberadaannya kini membuat manusia risih karena mengganggu kenyamanan dan keindahan lingkungan. Hal ini juga didukung oleh jumlah air limbah yang dibuang terus melaju dan selalu berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah penduduk terhadap serangkaian kegiatannya. Limbah-limbah yang dihasilkan terbuang ke badan air tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. 

Adapun sebuah studi yang dilakukan para ilmuwan di Universitas Utrecht dan Universitas PBB menyimpulkan bahwa sekitar setengah dari air limbah global telah diolah, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 20%. Meskipun penelitian ini terlihat menjanjikan, tetap saja peringatan dikeluarkan bahwa tingkat pengolahan air limbah khususnya di negara-negara berkembang masih sangat rendah. 

Manusia dan pabrik menghasilkan air limbah dalam jumlah yang besar setiap harinya. Apabila jumlah air limbah yang dibuang melebihi batas kemampuan yang dapat diterima oleh alam, maka lingkungan menjadi rusak. Ketika lingkungan rusak, selanjutnya manusia juga yang terkena dampaknya yaitu penyerangan terhadap kesehatan manusia. Berarti, proses pembuangan limbah yang dibuat manusia, ketika sudah melebihi batas, pada akhirnya manusia lah yang dirugikan. Untuk menghindari dampak yang merugikan dari pembuangan limbah, maka diperlukan desain Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang berfungsi sebagai pelayan dalam yang melayani pengolahan air limbah. 

Apa itu IPAL?

IPAL adalah suatu sistem yang dirancang khusus untuk mengolah air limbah sebelum air tersebut dibuang ke lingkungan. Tujuannya adalah agar setiap air yang terbuang tetap dalam keadaan aman dan tidak menyebarkan pencemaran. Limbah ini biasanya berasal dari limbah domestik baik itu aktivitas rumah tangga atau pabrik, industri dan pertanian. Jika tidak menggunakan IPAL, maka limbah akan mencemari dan mengakibatkan kerusakan ekosistem air. Setiap limbah yang dikelola di sistem IPAL ini bukan hanya diolah dengan tepat, namun ada juga jenis limbah yang diregulasi oleh pemerintah yaitu limbah domestik, produced water (minyak & gas) serta limbah padat B3. 

Baca Selengkapnya :  Ini Dia Cara Meningkatkan Kinerja SDM PAM

Pentingnya Tahapan IPAL Dalam Mengelola Air Limbah 

Berikut ini alasan yang dapat mendukung kenapa tahapan IPAL penting dalam mengelola air limbah: 

1. Melindungi Lingkungan 

Dengan menerapkan IPAL akan membantu dalam melindungi lingkungan terutama sumber daya air seperti sungai, laut dan danau dari zat berbahaya. Ketika melakukan pengolahan yang tepat, IPAL mengurangi dampak negatif air limbah terhadap ekosistem air. 

2. Menjaga Kesehatan Masyarakat 

Pembuangan limbah dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang pada akhirnya mengganggu kesehatan masyarakat. Hal ini karena setiap limbah yang tidak diolah menjadi sarang penyakit. Untuk itu, hadirnya IPAL sangat bermanfaat dalam membuang kontaminan dan patogen yang disebabkan dari tidak diolahnya limbah. 

3. Meningkatkan Kualitas Air 

Terjadinya pembuangan limbah pastinya mempengaruhi kualitas air dan tentunya termasuk air dalam tanah. Maka sistem IPAL akan meminimalisir kandungan bahan kimia dan zat organik yang tersimpan dalam air limbah sehingga kualitas air terjamin ketika digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia. 

6 Tahapan Penerapan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Sebagai sistem yang dirancang khusus untuk mengolah air limbah sehingga ketika dibuang berada dalam kondisi aman dan tidak menyebabkan pencemaran, ada beberapa tahapan yang harus dilewati: 

1. Pre-treatment 

Tahapan awal ini menjadi tahapan dimana air limbah yang berasal dari sumbernya akan dikumpulkan dan diolah. Limbah ini termasuk limbah rumah tangga, industri atau tempat umum. Jadi, setiap limbah diolah dengan melewati beberapa tahapan seperti disaring, diendapkan, bahan padat dan minyak dihilangkan, serta bahan yang dirasa sebagai pengganggu proses pengolahan selanjutnya juga turut dihilangkan. 

2. Primary Treatment 

Air limbah yang telah melalui proses pre-treatment akan diolah untuk menghilangkan partikel padat di air dengan proses fisika yaitu flotasi dan sedimentasi. Sedimentasi akan berguna untuk mengendapkan partikel padat yang tidak berhasil disaring di tahap awal, sedangkan partikel minyak dan lemak akan mengapur di permukaan air limbah. 

Baca Selengkapnya :  Meningkatkan Produktivitas dan Keamanan dengan Sistem Absensi Digital

3. Secondary Treatment 

Dari proses primary treatment, air limbah yang sudah dibersihkan akan diproses kembali untuk menghilangkan bahan anorganik yang tersisa. Untuk tahapan ini akan dihadirkan mikroorganisme dan bakteri dalam mengurai bahan anorganik dengan mengikutsertakan proses aerasi dan lumpur aktif. 

4. Tertiary Treatment 

Tahapan ini digunakan untuk menghilangkan kontaminan tertentu yang tidak dapat dihilangkan dengan menggunakan proses seperti filtrasi, adsorpsi, ozonisasi dan proses kimia.  

5. Desinfeksi 

Menjadi tahapan penting karena tugas dari tahapan kelima ini untuk membunuh bakteri dan virus yang masih ada dalam air limbah setelah proses pengolahan selesai. Proses ini biasanya menggunakan klorin, ozon, atau sinar UV.

6. Pembuangan atau pemanfaatan 

Setelah memastikan segala proses aman, kini masuk ke tahap terakhir yaitu pembuangan atau pemanfaatan air limbah yang telah diolah. Air limbah yang telah melewati proses pengolahan nantinya akan didaur ulang, dikembalikan ke lingkungan atau dimanfaatkan untuk keperluan seperti irigasi. 

Permasalahan limbah telah menjadi isu yang membutuhkan suatu sistem terintegrasi yang mampu mengatasi masalah ini. Salah satunya adalah dengan penerapan sistem IPAL untuk mengolah air limbah yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas manusia. Dengan instalasi IPAL, tentunya harus merujuk kepada 6 tahapan diatas demi mencegah pencemaran lingkungan untuk menghadirkan dunia yang berkelanjutan. 

Reference: 

Bagikan artikel ini

Berita Lainnya